Gamisjilbabsyari.com – Kecerdasan pada anak memang pada awalnya terbentuk karena saat dalam kandungan mendapatkan cukup asupan zat-zat yang dibutuhkan bayi terutama dalam pembentukan jaringan otak. Namun saat bayi sudah lahir tidaklah tertutup kesempatan bagi kita sebagai orang tua dalam meningkatkan kecerdasannya. Terus bagaimanakah caranya untuk itu? Inilah 5 tips mudah membangun kecerdasan pada anak kita.
5 Tips Mudah Membangun Kecerdasan Pada Anak
Jika sahabat mencari di internet maka akan ditemukan banyak sekali metode dan tips yang direkomendasikan oleh para pakar pendidikan dan kesehatan dalam rangka meningkatkan kecerdasan si buah hati. Sahabat dapat menemukan dari metode yang paling mudah sampai dengan metode yang membutuhkan banyak waktu, tenaga dan uang serta dengan berbagai tingkat resiko. Ada yang menitikberatkan pada pendidikan usia dini dengan memberikan berbagai macam kursus atau training untuk meningkatkan kecerdasannya, ada yang mengeksplorasi perkembangan badannya dengan memberikan latihan dan olahraga tertentu, ada pula yang memberikan asupan makanan tertentu untuk meningkatkan kecerdasannya. Nah dalam artikel ini setidaknya ada 5 metode yang dapat Sahabat lakukan dengan mudah untuk dilakukan pada putra-putri sahabat dirumah, antara lain:
a. Memberikan Stimulus (Rangsangan)
Stimulus berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan dan kreatifitas anak. Dengan stimulus yang tepat pendidikan anak akan tercapai sesuai dengan tahap perkembangan anak. Stimulus yang diberikan orang tua kepada anak sejak usia dini sangat penting untuk perkembangan fisik dengan melakukan banyak aktifitas. Sebagai contoh adalah sang anak dilibatkan dan dilatih mengerjakan sesuatu tepat waktu, bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi penuh, sehingga anak akan terbiasa hidup maju dan bertanggung jawab, menghargai waktu dan berhati-hati. Adapun untuk mengembangkan intelektual sang anak, dimana sang anak harus sering diajak berfikir, bereksplorasi dan mengajukan pendapat.
Masing-masing anak membutuhkan stimulus yang berbeda-beda sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh sebab itu orang tua harus pandai menstimulus anaknya dengan mengklasifikasi permasalahan dan kondisi anak. Hal ini akan menjadikan anak tumbuh sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Tentu saja perkembangan ini harus sesuai dengan koridor syariah.
b. Pola Asuh Yang Tepat
Setiap anak terlahir dalam keadaan suci tidak ternoda oleh dosa. Sedangkan baik dan buruknya tingkah laku anak sangat bergantung pada pola asuh, pendidikan, pengarahan, dan bimbingan orang tua. Usia anak-anak adalah kesempatan emas untuk menghafal, meniru meskipun masa-masa tersebut adalah masa anak-anak bermain.
Perhatian dan kasih sayang orang tua dapat meningkatkan potensi kecerdasan anak. Sebailknya, anak yang ditelantarkan pendidikannya, dididik dengan kekerasan, akan mempengaruhi tumbuh kembang anak dan masalah psikologi lainnya. Oleh karena itu berikanlah pola asuh yang tepat untuk anak sehingga anak dapat tumbuh berkembang dengan baik.
c. Memberi Pengajaran
Keterlibatan orang tua dalam membentuk kepribadian anak sangat besar sekali dari mulai dalam kandungan, menyusui, masa balita, masa anak, masa remaja hingga dewasa. Jika dari masa ke masa orang tua tidak memperdulikan pengajaran dan pembinaan maka jangan salahkan bila perkembangan anak mengalami penyimpangan.
Ketika anak memasuki usia tamyis, orang tua harus menanamkan akidah, akhlak, etika sebelum mereka tercemar dengan berbagai tingkah laku dan akhlak yang tercela atau rusak. Dan ketika memasuki masa remaja, orang tua harus lebih berhati-hati dan lebih intens memberikan perhatian. Hal ini karena masa remaja adalah masa dimana anak akan mencari jati diri, dan saat itulah mereka akan menampakkan rasa ego yang paling besar. Saat itulah yang tepat bagi orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat terutama menanamkan pemahaman tentang pentingnya tauhid dan ibadah terutama shalat.
d. Memberikan Bahan Bacaan
Jendela pembuka ilmu dengan membaca dan menganalisa. Untuk membiasakan anak gemar membaca sejak usia ini, terutama membaca Al Quran dan as-Sunnah, membutuhkan usaha dan kerja keras orang tua. Perhatikan nasihat Umar bin Khaththab, “Wahai manusia belajarlah Kitabullah, maka kalian akan mengenalinya, dan amalkanlan maka kamu akan menjadi pemiliknya.”
Orang tua harus menyediakan ruangan khusus untuk perpustakaan keluarga yang nyaman dan mengisinya dengan buku-buku sejarah, kisah kepahlawanan tokoh-tokoh panutan dari kalangan para Rasul, sahabat, dan para ulama Sunnah, agar anak mendapatkan keteladanan dari mereka dengan tetap memperhatikan tahap perkembangan anak. Untuk itu sediakan juga buku-buku yang berkaitan dengan sains dan teknologi serta buku-buku ilmiah yang mendorong anak untuk bereksplorasi. Jauhkan anak dari buku-buku cerita yang berbau syirik, kisah fiktif, tahayul, dan kurafat karena akan merusak pola pikiran, kepribadian, intelegensi, imajinasi, sosiologi, ruhani dan keagamaan anak.
e. Kecukupan Nutrisi
Masa pertumbuhan dan perkembangan anak membutuhkan nutrisi yang cukup. Dengan tercukupinya kebutuhan nutrisi pertumbuhan organ tubuh dan otak anak akan berkembang dengan maksimal. Nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI. ASI mengandung nutrisi dari vitamin, mineral, antibodi, atau zat zat lainnya yang semuanya bermanfaat untuk bayi dan untuk masa depan anak.
Sedangkan setelah anak berumur diatas 2 tahun maka orang tua harus memberikan asupan makanan yang memenuhi kebutuhannya untuk tumbuh. Ada banyak buku-buku tentang gizi dan tumbuh kembang anak yang dapat Sahabat pelajari yang banyak dijual di toko-toko buku. Jangan memberikan makanan yang haram kepada keluarga kita karena akan berdampak pada semua aspek dalam keluarga.
Demikianlah Sahabat muslimah 5 tips mudah dalam membangun kecerdasan anak. Semoga dapat menambah wawasan kita sebagai orang tua dan akan selalu berhati-hati dalam merawat mereka. Dan yang paling penting adalah selalu berdoa dan menyerahkan semua urusan kita kepada Allah SWT, semoga keluarga kita akan dijaga dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga-Nya, amin.
Sumber: Golden Ways, Anak Sholeh karya Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc. dengan beberapa tambahan.
