25.8 C
Jakarta
Sunday, November 3, 2024

Buy now

spot_img

7 Perawatan Utama Tubuh,  Muslimah Wajib Tau!

GamisJilbabSyari.com – Cantik, cerdas, sehat, energik dan sholihah. InsyaAllah setiap muslimah menginginkan kelima hal tersebut ada dalam dirinya. Fitrahnya, setiap perempuan terlahir cantik, tugas kita berikutnya adalah mensyukuri dan merawat kecantikan tersebut. Sebagai bentuk rasa syukur dan mempersiapkan pertanggungjawaban kita nanti atas segala hal yang telah kita perbuat pada tubuh kita, maka kita perlu mengetahui apa saja perawatan utama tubuh yang harus kita jaga.

[lwptoc]

7 Perawatan Utama Tubuh Yang Harus Muslimah Ketahui

1. Mencukur Bulu atau Rambut Pada Ketiak

Mencabut bulu ketiak sangat dianjurkan, bahkan disunnahkan untuk perempuan yang sudah bersuami. Ia akan mendapatkan pahala jika meniatkannya untuk tampil cantik di depan suami. Selain itu, ia juga mendapatkan pahala karena menjalankan sunnah fitrah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw.

2. Mencukur bulu atau rambut pada kemaluan

Selain bulu ketiak, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah bulu atau rambut pada kemaluan. Sebagaimana mencukur bulu pada ketiak, mencukur bulu di sekitar kemaluan juga merupakan sunnah yang tentu saja bila dikerjakan akan menuai pahala.

Manfaat mencukur bulu kemaluan

Beberapa manfaat sunnah mencukur bulu kemaluan dari segi medis diantaranya adalah mencegah bertumbuhnya jamur pada area tersebut. Jika bulu di sekitar kemaluan tumbuh panjang dan banyak, tentu hal ini akan menimbulkan kelembaban berlebih pada area tersebut. Kelembaban ini akan memicu jamur berkembang dan akhirnya menginfeksi area tersebut. Pergesekan bulu kemaluan yang panjang dan banyak dengan paha dan penggumpalan keringat akan memicu peluang terjadinya infeksi dan timbul bau tidak sedap. Sehingga mencukur bulu kemaluan selain untuk tujuan keindahan, juga sebagai upaya untuk menjaga kebersihan badan dan mencegah penyakit di daerah yang sangat sensitif ini.

Aturan Pencukuran

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Anas bin Malik r.a. berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Telah ditentukan batas waktu bagi kita untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memangkas bulu kemaluan, yakni jangan sampai kita membiarkannya selama lebih dari empat puluh malam (hari).”

Selain batas waktu yang harus diperhatikan dalam pencukuran bulu kemaluan yang tak boleh lebih dari 40 hari, ada hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, yakni masalah aurat. Tidak dibenarkan seorang perempuan mencukur bulu kemaluan di hadapan sesama perempuan, terlebih di hadapan lelaki yang bukan suami. Lelaki maupun perempuan tidak dibenarkan menampakkan atau memandang aurat rekan sesama jenisnya. Tidak diperbolehkan seseorang meminta temannya, meski sesama jenis, untuk mencukurkan rambut kemaluannya. Alangkah baiknya jika mencukur sendiri bulu kemaluan di ruang privasi. Diperbolehkan juga meminta bantuan suami untuk mencukurnya. Namun, jika suami tidak berkenan, seorang istri tidak bisa memaksanya untuk membantu. Berbeda jika suami yang meminta, seorang istri tidak boleh menolaknya.

Baca Juga:  Mengapa Wanita Terlihat Lebih Cepat Tua Dibandingkan Pria? Inilah Faktor-faktor Penyebabnya

3. Menggosok Gigi atau Bersiwak

Para dokter sepakat bahwa sebagian besar gangguan pada gigi berawal dari sisa-sisa makanan yang menempel di gigi. Hal yang paling utama dalam menjaga kebersihan gigi adalah dengan bersiwak, jauh sebelum dikenal sikat dan pasta gigi, Islam sudah mengajarkan sunnah bersiwak. Namun sekarang, lebih dikenal dan mudah didapatkan dengan menggunakan sikat dan pasta gigi.

Rasulullah saw bersabda, “Andai tidak memberatkan umatku, niscaya sudah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak shalat.”

Imam an-Nawawi pun menuturkan bahwa siwak disunahkan pada setiap waktu, terutama pada lima waktu, yakni ketika hendak shalat, wudhu, membaca Al Quran, bangun tidur, dan ketika terjadi perubahan bau mulut akibat makanan, puasa, bicara, atau yang lainnya.

4. Memotong Kuku

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Washil menuturkan, “Aku pernah berjumpa dengan Abu Ayyub al-Anshari lalu ia menyalamiku. Saat melihat kuku-kukuku panjang, ia langsung berkata bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, ‘Salah seorang dari kalian akan ditanya mengenai kabar langit karena ia membiarkan kuku-kukunya memanjang seperti kuku-kuku burung hingga menggumpal di dalamnya bekas-bekas junub, benda-benda busuk, dan daki kotoran.’”

Jika merujuk hadits tentang sunnah-sunnah fitrah yang telah dibahas sebelumnya, batas waktu maksimal membiarkan kuku adalah 40 hari. Namun, alangkah lebih baik jika kuku dipotong setiap pekan sekali, khusus untuk jari-jari tangan, terutama saat hari Jum’at. Ini merupakan sunnah Rasulullah. Jangan membiarkan kuku-kuku kita menjadi panjang sebab dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah;

  • Kuku menjadi sumber penumpukan kotoran, debu, mikroba yang sulit dibersihkan. Kondisi ini menyebabkan penularan penyakit terhadap orang lain, terutama masalah pencernaan dan mata, dan sangat memungkinkan kotoran dan bakteri bisa masuk saat beristinja.
  • Seorang perempuan yang berkuku panjang kemungkinan besar bisa tidak sengaja menyakiti anak-anak dan suaminya saat berinteraksi dengan mereka.
  • Kuku panjang merupakan tempat bersarangnya setan.
    “Potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang,” (HR. Ahmad).
Baca Juga:  Bolehkah Mengecat Rambut Dengan Warna Hitam? Inilah Hukumnya Dalam Islam

5. Menghirup Air ke Hidung dan Berkumur

Di antara sunnah fitrah yang lainnya yakni istinsyak (menghirup air ke dalam hidung) dan berkumur. Baik menghirup air ke dalam hidung maupun berkumur, keduanya merupakan sunnah dalam wudhu. Namun, hal tersebut juga dianjurkan di luar wudhu, terutama ketika hidung kotor akibat debu-debu jalan atau ketika bau mulut berubah. Adapun saat berpuasa, keduanya dihukumi makruh jika setelah tergelincirnya matahari (waktu dhuhur)

6. Membasuh Sela-sela Jari

Jari-jari tangan dan kaki memang seringkali mengalami masalah karena merupakan bagian anggota badan yang paling sering berinteraksi dengan kotoran dan kuman, terlebih di area lipatan yang biasa lebih lembab, terutama saat musim panas. Oleh sebab itu, di antara Sunnah fitrah adalah membasuh sela-sela jari. Hal ini pun termasuk sunnah dalam wudhu dan mandi.

7. Memuliakan Rambut

Diriwayatkan dari Imam Abu Dawud, dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang memiliki rambut maka hendaklah ia memuliakannya.” Atha bin Yassar r.a. menuturkan, “Pasa satu waktu, Rasulullah saw sedang berada di dalam masjid ketika seorang lelaki datang dengan rambut dan janggut yang berantakan. Rasulullah saw langsung memberikan isyarat dengan tangan agar lelaki itu keluar, seolah-olah Rasulullah saw memerintahkan untuk memperbaiki penampilannya. Kemudian lelaki tersebut keluar dan membereskan rambut dan janggutnya lalu menghadap Rasulullah. Setelah lelaki itu datang di hadapan Rasulullah saw, Rasulullah saw pun bersabda, ‘Bukankah ini lebih baik daripada jika seorang dari kalian datang dengan rambut berantakan seperti setan.’”

Walaupun rambut termasuk bagian tubuh perempuan yang wajib ditutupi, rambut tetap harus diperhatikan kesehatannya dengan cara membersihkan dan merawatnya. Perhatikan kesehatan rambut mulai ujung rambut hingga pangkalnya. Memilih minyak zaitun untuk merawat rambut adalah sebuah pilihan yang tepat. Minyak zaitun mampu menutrisi kulit kepala sehingga membuat rambut tidak mudah rontok. Selain itu, bila dioleskan pada rambut, minyak zaitun bisa membuat rambut lebih hitam berkilau, tidak mudah bercabang dan sehat.

“Sesungguhnya, Allah Maha Indah dan mencintai keindahan”

Maryam
Maryam
Loves drawing, reading books & riding bicycle with friends.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru