Wanita muslimah adalah mahkluk yang sangat ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, sehingga mendapatkan keistimewaan-keistimewaan yang mana kaum pria tidak mendapatkannya. Tak terkecuali dalam berumah tangga, wanita mendapatkan tempat khusus sehingga dia mendapat tugas khusus pula, yaitu sebagai isteri atau pendamping bahtera rumah tangga bagi suaminya, serta sebagai ibu yang serba bisa bagi anak-anaknya.
Dalam menjalankan roda rumah tangga yang sangat mulia ini tentunya tidak semudah apa yang dibayangkan. Hal ini karena seperti kapal yang sedang berlayar di lautan luas, terkadang saat angin tenang dan air laut tidak bergelombang, maka kapal akan berjalan dengan aman dan tenang. Namun di saat yang lain, kapal ini akan menghadapi cuaca yang tidak bersahabat dimana air laut yang bergelombang tinggi dan angin badai yang kencang menghembus, seolah ingin menenggelamkan kapal itu.
Seperti kapal diatas, dalam rumah tangga juga ada saat dimana terjalin rumah tangga yang tenang dan damai, sehingga semua anggota rumah tanggga akan menikmatinya dengan damai. Namun Allah akan mengujinya dengan berbagai hal yang sudah Allah jelaskan dalam Al Qur’an, baik ujian itu akan terjadi pada sang suami, sang isteri, anak-anak maupun semuanya.
Dalam menghadapi ujian itu bila tidak disertai dengan akidah yang kuat, maka akan tidak jarang rumah tangga yang semula tenang dan damai menjadi tidak harmonis, bahkan berakhir pada perceraian. Hal ini tentunya akan membawa efek yang buruk pada anak-anak, dan hal ini akan membekas sampai mereka dewasa dan membatu menjadi watak mereka.
Oleh karena itu, wanita muslimah haruslah mempunyai senjata dan bekal yang cukup saat mengarungi rumah tangga. Dalam hal ini kami akan mencoba memberikan tips yang dapat dijadikan bekal bagi Anda, para muslimah dalam menjalani kehidupan rumah tangga, yaitu:
Pertama: Mujahidah, yaitu wanita yang rela berkorban
Mujahidah adalah bentuk dari seorang wanita yang mengedepankan semangat untuk rela berkorban, demi keutuhan rumah tangga. Dalam menjalani kehidupan berumah tangga, seorang wanita muuslimah harus merelakan segalanya untuk rumah tangganya, baik itu dalam urusan waktu, tenaga, pikiran dan lain sebagainya. Tentulah hal ini membutuhkan semangat yang ekstra ketika sedang menghadapi ujian.
Untuk menyelesaikan perkara dalam rumah tangga butuh adanya rasa sabar yang lebih. Mungkin hal ini akan sulit untuk dilakukan, tapi jika bersungguh-sungguh dalam menghadapinya InsyaAllah akan diberikan kemudahan oleh Allah. Selain itu, keikhlasan serta ketulusan hati juga dibutuhkan dalam upaya untuk menyelesaikan ujian tersebut dan keputusan yang sudah diambil pun tidak akan menjadi penyesalan dikemudian hari.
Kedua: Mujtahidah yaitu mempunyai wawasan yang luas
Mempunyai wawasan yang luas sangat berguna bagi wanita muslimah dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Hal ini terutama dalam hal mengurusi segala sesuatu untuk suami dan anak-anaknya. Dalam kata umumnya adalah “seorang ibu yang serba bisa”.
Keluasan wawasan ini akan sangat terbantu sekali dengan luasnya ilmu agama yang sudah dipelajari oleh seorang muslimah. Bayangkan saja jika kamu tidak punya wawasan yang luas atau belum cukup ilmu untuk menjalankan sebuah rumah tangga. Tentu, apabila sedang dilanda ujian, keputusan yang diambil pun pasti lebih cenderung mengikuti hawa nafsu semata. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan yang lebih mendalam tentang membina rumah tangga yang baik.
Ketiga: Mujadiddah yaitu pantang menyerah
Mujadiddah adalah sifat yang terus berusaha dan pantang untuk menyerah. Hal ini akan terjadi saat sang wanita muslimah mempunyai dua sifat sebelumnya yaitu Mujahidah dan Mujtahidah. Kegunaan dari sifat ketiga ini adalah pada saat bahtera rumah tangganya sedang dilanda ujian, dia akan berusaha sekeras mungkin untuk mencari jalan keluarnya. Dia akan berusaha sekeras mungkin untuk merubah kondisi keluarganya, sehingga keluarga yang dibina akan menjadi keluarga yang sakinah, mawwadah warahmah.
Namun selain itu sahabat Qorina, dari ketiga sifat diatas ini, sudah menjadi ketetapan jika muslimah adalah makluk yang lemah, dan sering sekali lebih mengedepankan emosi dalam bertindak. Untuk itu dalam berumah tangga, seorang wanita muslimah juga harus didukung oleh suami yang tangguh dan juga kaya akan lmu agama. Karena ilmu agamalah yang akan menjadikan acuan dan nasihat saat dalam keluarga akan memuttuskan suatu masalah.
